Senin, 11 Juni 2012

Memperkaya dan Memperindah Pola Pikir


Dari awal mulanya seorang manusia dilahirkan ke bumi, sampai ia akan kembali meninggalkan dunia ini, tidak pernah terpisah dari pendidikan dan pengajaran. Karena, setiap orang di lahirkan kedunia dalam keadaan tanpa ilmu, tanpa harta, dan tanpa segala-galanya, kecuali apa yang di berikan oleh ibu nya dari awal mula ia di lahirkan. Bagaikan VCD  atau kaset  kosong, yang siap untuk di isi oleh pemilik VCD tersebut.

Manusia terdiri dari 3 unsur yaitu, akal, jasad dan ruh. Akal membedakan yang baik dan yang buruk, jasad sebagai tempat untuk ruh, dan roh itu sendiri adalah titipan Allah, yang di berikan kepada setiap jasad manusia, masing-masing  mendapatkan jatah yang sama yaitu satu. Nah, akal ini adalah salah satu tempat untuk mengisi pengajaran, dan jasad yang masih suci ini sebagai tempat yang kosong untuk di isi dengan pendidikan islamiy.

Pendidikan dan pengajaran bermula dari sekolah ibu, kemudian sekolah resmi yang ada di bawah peraturan-peraturan pemerintah kita. Sekolah TK, SD, SMP,SMA, dan Perguruan Tinggi.

Pendidikan yang di lalui oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi, sudah berbeda dengan yang ada di sekolah-sekolah. Karena, pada masa ini seorang manusia sudah cukup dewasa, dan cukup berpengalaman dalam hal masalah pendidikan yang sudah ia tempuh beberapa tahun sebelumnya di sekolah-sekolahnya dulu. Pada masa ini yang lebih di ajarkan adalah kemandirian. Mandiri dalam mencari ilmu, atau mandiri untuk Maju.

Mahasiswa yang merupakan calon-calon pengganti para peminpin bangsa ini, harus memahami arti dari kata yang sangat sederhana di atas yaitu, mandiri dalam mencari ilmu. Karena, belajar di masa ini adalah karena kesadaran berpikir orang dewasa akan pentingnya ilmu dan begitu mahalnya kemajuan pribadi, yang harus di bayar dengan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Mahasiswa mandiri inilah yang kita harapkan menjadi banyak di negri ini, agar dapat memberikan konstribusi Besar untuk kemajuan Bangsa yang Besar ini (baca: Indonesia).

Mahsiswa mandiri adalah mahasiswa rajin, semangat, dan cita-cita Besar. Karena, keinginannya adalah meraih cita-cita yang besar, maka ia mandiri. Mandiri dalam belajar karena ingin maju.

Apa yang di berikan oleh dosen kepada mahasiswa selama di kampus hanyalah sedikit dan hanya garis-garis besarnya saja dari ilmu yang diajarkan. Kemudian mahasiswa lah yang akan mengembangkan ilmu tersebut dengan banyak membaca buku-buku referensi  yang sesuai dengan topik dari ilmu tersebut. Disinilah yang saya katakan kemandirian mahasiswa itu. Selain ia sudah dewasa, ia juga mencari ilmu dari dirinya sendiri, dengan hasil usahanya sendiri juga. Kalau ia mandiri dapat ilmu, kalau tidak ya, gak kan datang ilmu itu kepada orang yang tidak siap menerima nya. Bukan begitu ?

Ilmu itu di cari bukan di tunggu-tunggu. Maka, hanya mahasiswa yang mandirilah yang lebih banyak mendapatkan ilmu, di banding orang-orang yang tidak.

Mandiri adalah keharusan mahasiswa dalam belajar di perguruan tinggi. Rajin, semangat, dan usaha berani dengan aksi yang Besar menjadi teman hati, dan pikirannya. Kalau sudah demikian ia akan mendapatkan ilmu yang sangat banyak, dan hidupnya akan lebih bermanfaat, lebih baik dari orang yang tidak memperdulikan ilmu.

Bangsa kita yang besar ini, akan maju di tangan-tangan mahasiswa-mahasiswa yang mandiri. Semoga mahasiswa-mahasiswa seperti ini semakin banyak. Karena kita ingin Negara ini makmur, jaya dan maju. Hidup Indonesia, merdeka…[RIS]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bloggers