Dari awal mulanya seorang manusia
dilahirkan ke bumi, sampai ia akan kembali meninggalkan dunia ini, tidak pernah
terpisah dari pendidikan dan pengajaran. Karena, setiap orang di lahirkan
kedunia dalam keadaan tanpa ilmu, tanpa harta, dan tanpa segala-galanya,
kecuali apa yang di berikan oleh ibu nya dari awal mula ia di lahirkan. Bagaikan
VCD atau kaset kosong, yang siap untuk di isi oleh pemilik
VCD tersebut.
Manusia terdiri dari 3 unsur yaitu,
akal, jasad dan ruh. Akal membedakan yang baik dan yang buruk, jasad sebagai
tempat untuk ruh, dan roh itu sendiri adalah titipan Allah, yang di berikan
kepada setiap jasad manusia, masing-masing mendapatkan jatah yang sama yaitu satu. Nah,
akal ini adalah salah satu tempat untuk mengisi pengajaran, dan jasad yang
masih suci ini sebagai tempat yang kosong untuk di isi dengan pendidikan
islamiy.
Pendidikan dan pengajaran bermula
dari sekolah ibu, kemudian sekolah resmi yang ada di bawah peraturan-peraturan
pemerintah kita. Sekolah TK, SD, SMP,SMA, dan Perguruan Tinggi.
Pendidikan yang di lalui oleh
mahasiswa di Perguruan Tinggi, sudah berbeda dengan yang ada di
sekolah-sekolah. Karena, pada masa ini seorang manusia sudah cukup dewasa, dan
cukup berpengalaman dalam hal masalah pendidikan yang sudah ia tempuh beberapa
tahun sebelumnya di sekolah-sekolahnya dulu. Pada masa ini yang lebih di
ajarkan adalah kemandirian. Mandiri dalam mencari ilmu, atau mandiri untuk
Maju.
Mahasiswa yang merupakan calon-calon
pengganti para peminpin bangsa ini, harus memahami arti dari kata yang sangat
sederhana di atas yaitu, mandiri dalam mencari ilmu. Karena, belajar di masa
ini adalah karena kesadaran berpikir orang dewasa akan pentingnya ilmu dan
begitu mahalnya kemajuan pribadi, yang harus di bayar dengan mencari ilmu
sebanyak-banyaknya. Mahasiswa mandiri inilah yang kita harapkan menjadi banyak
di negri ini, agar dapat memberikan konstribusi Besar untuk kemajuan Bangsa
yang Besar ini (baca: Indonesia).
Mahsiswa mandiri adalah mahasiswa
rajin, semangat, dan cita-cita Besar. Karena, keinginannya adalah meraih
cita-cita yang besar, maka ia mandiri. Mandiri dalam belajar karena ingin maju.
Apa yang di berikan oleh dosen kepada
mahasiswa selama di kampus hanyalah sedikit dan hanya garis-garis besarnya saja
dari ilmu yang diajarkan. Kemudian mahasiswa lah yang akan mengembangkan ilmu
tersebut dengan banyak membaca buku-buku referensi yang sesuai dengan topik dari ilmu tersebut. Disinilah
yang saya katakan kemandirian mahasiswa itu. Selain ia sudah dewasa, ia juga
mencari ilmu dari dirinya sendiri, dengan hasil usahanya sendiri juga. Kalau ia
mandiri dapat ilmu, kalau tidak ya, gak kan datang ilmu itu kepada orang yang
tidak siap menerima nya. Bukan begitu ?
Ilmu itu di cari bukan di
tunggu-tunggu. Maka, hanya mahasiswa yang mandirilah yang lebih banyak
mendapatkan ilmu, di banding orang-orang yang tidak.
Mandiri adalah keharusan mahasiswa
dalam belajar di perguruan tinggi. Rajin, semangat, dan usaha berani dengan
aksi yang Besar menjadi teman hati, dan pikirannya. Kalau sudah demikian ia
akan mendapatkan ilmu yang sangat banyak, dan hidupnya akan lebih bermanfaat,
lebih baik dari orang yang tidak memperdulikan ilmu.
Bangsa kita yang besar ini, akan maju
di tangan-tangan mahasiswa-mahasiswa yang mandiri. Semoga mahasiswa-mahasiswa
seperti ini semakin banyak. Karena kita ingin Negara ini makmur, jaya dan maju.
Hidup Indonesia, merdeka…[RIS]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar