Rabu, 23 November 2016

Tenaga Musiman (temus) Haji

     2. Kendala Pengurusan Visa Haji

Berbeda dengan sebelumnya, proses pembuatan visa petugas haji musiman dari mahasiswa timur tengah dilakukan dengan mengirimkan paspor ke Kementrian Agama di Jakarta untuk selanjutnya dilanjutkan pengurusannya oleh mereka di Jakarta. Ya, pengurusan visa bukan lagi menjadi pekerjaan mahasiswa dengan perwakilan-perwakilan di masing-masing Negara, tapi di Jakarta.

Dengan itu, semua mahasiswa yang dinyatakan telah lulus saat seleksi perekrutan di masing-masing perwakilan, mengirimkan paspornya ke Jakarta. Termasuk utusan temus PPI Lebanon. Dibantu oleh PF. Sosbud KBRI Beirut, Wendi Budi Roharjo, paspor Rahmat Siregar cs. pun dikirimkan ke Jakarta untuk pengurusan visa haji. ‘’Sekarang kita tinggal menunggu, kabar dari Jakarta. Kalau sudah selesai nanti kita infokan kepada PPIL” ungkapnya saat koordinasi dengan DP PPI Lebanon 2015-2015.

Mendengar informasi dari Ketua PPIL bahwa paspor sudah dikirim ke Jakarta, Rahmat Siregar cs pun saat gembira dengan kabar tersebut. Info yang sama juga telah ia dengarkan dari perwakilan-perwakilan di Negara lain, seperti tetangga Lebanon (Suria), Yordania, Mesir, Sudan, Maroko, Tunisia, dan Libiya. Semua paspor delegasi temus dari mahasiswa telah dikirimkan ke Kementrian Agama di Jakarta. Tinggal menunggu info gembiranya, ketika visa telah jadi dan paspor akan menyertai pengirimannya ke masing-masing perwakilan Negara.

Namun, pengurusan visa sebahagian mahasiswa menemukan kendala. Termasuk diantaranya adalah paspor delegasi temus PPI Lebanon. Sebagian besar visa sudah selesai dan mulai dikirim ke Negara masing-masing. Tapi, paspor Rahmat Siregar belum juga selesai. Lebih dari itu, ternyata pengurusannya di tunda, dikarenakan paspor yang dikeluarkan oleh KBRI Beirut tahun 2015 itu tidak terbaca oleh sistem komputer milik kedutaan Saudi di Jakarta. Akhirnya pengurusan visaanya pun menadapat keterlambatan.

Disaat paspor dengan visa yang sudah menyertainya, mulai dikirim kembali ke masing-masing Negara, Rahmat masih harus menunggu miliknya. “untuk pengurusan visa atas nama Rahmat Ilahi Siregar, akan digunakan secara manual, dikarenakan paspornya tidak terbaca oleh sistem seperti yang lainnya” ungkap Wendi  Roharjo, PF. Sosbud Kbri Beirut, membacakan isi pesan watsap  dari Kemenag di Jakarta. “ada memang beberapa paspor yang kendalanya sama, dari Maroko, Suria dan Mesir juga ada” lanjutnya.

Sepuluh hari berlalu, sebagian petugas haji dari temus telah berada di Saudi menemani petugas dari Jakarta dan Petugas mukimin yang tinggal di Saudi sejak seminggu yang lalu. Namun Paspor Rahmat Cs baru mendapat info gembira. Ya, visanya telah jadi dan sudah dikirim ke Lebanon (KBRI Beirut). “waktunya berangkat, yeay Alhamdulillahirobbilalamin ”. Ungkapnya gembira dalam hati.

Hari itu juga, ia mencari tiket paling murah penerbangan Beirut – Jeddah. Ia menanyakan ke beberapa travel yang ada di sekitar asrama ia tinggal sekitar kampus universitas islam Beirut. Ia juga tidak bergerak sendiri dalam mencari tiket bersama kedua delegasi lainnya. Namun ia juga dibantu oleh staf KBRI yang cukup ia kenal dan dekat, staf yang selama ini membantu mahasiswa dalam berbagai kesempatan. Baik itu secara personal dari kalangan siapapun mahasiswanya ataupun organisasi ppi Lebanon, ialah Rahmansyah al faruq. Staf TU KBRI Beirut, yang berasal dari Medan. Namun sekarang tinggal di Bogor bersama Keluarganya. Iya, benar Rahmat cs dan Rahmansyah sangat dekat bukan karena hanya berasal dari daerah yang sama, namun karena keramahan dan kebaikan yang sering membuat mahasiswa nyaman berada didekatnya. Ia biasa dipanggil Abang. Seperti panggilan Adek kepada Abang kandungnya. Ya, pengurusan tiket Beirut – Jeddah pun selesai dengan cepat karena izin Allah swt dan bantuan semua pihak.

Tak lama kemudian, besok hari paspor telah sampai di Beirut. Tiket juga sudah dapat dengan harga yang sesuai kantong Rahmat Cs. Tinggal persiapan lahir dan batin, ilmu dan amal, teori dan prakter. Semua perlu disiapkan agar dapat melayani tamu-tamu Allah swt nantinya di Tanah Suci Mekkah dan Madinah. Segalanya mulai diperhitungkan agar pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji Indonesia mendapat kesan yang baik dan membantu prosesi haji jamaah Indonesia. Ilmu yang baik akan meberikan penerangan yang baik bagi para pelayan jamaah. Ia juga membantu membagi waktu beribadah dan waktu tugas selama disana. “Alhamdulillah, panggilan yang selama ini ditunggu telah datang. Semoga bisa melayani tamu-tamu Allah dan diberkahi dengan haji yang mabrur” gumamnya dalam hati sebagai doa, saat menerima paspor disertai visa didalamnya dari PPI Lebanon. “sukron, ketua..!” lanjutnya. (bersambung…)


Selasa, 22 November 2016

Tenaga Musiman (temus) Haji

     1.  Terpilihnya Menjadi Petugas Haji 2016

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia merupakan organisasi pelajar Indonesia yang berada di luar negeri. Ia juga disebut di beberapa Negara menjadi HPMI yaitu Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Indonesia. Organisasi ini tersebar diberbagai Negara. Dilebanon ia disebut sebagai PPI Lebanon. Anggotanya adalah seluruh mahasiswa yang sedang studi di Negara yang berbatasan dengan Israel di Selatan dan Suria di sebelah Utara. Pada Tahun 2016 PPI Lebanon di komandoi oleh Mahasiswa dari Universitas Islam Beirut, Saudara Nur Hamid Shaleh.

Bukanlah sesuatu yang mudah menjadi utusan temus ppi Lebanon, tapi ia adalah sebuah bentuk apresiasi bagi mahasiswa yang memenuhi syarat-syarat yang telah diberikan oleh KJRI Jeddah ke perwakilan-perwakilan di Negara masing-masing PPI. 

Tahun 2015 tepatnya satu tahun yang lalu, Rahmat Ilahi Siregar, mahasiswa Universitas Islam Beirut yang baru saja menyelesaikan studi strata satu, mencoba mendaftar diri untuk mengikuti ujian seleksi temus haji. Namun, walaupun persyaratan administrasinya telah lengkap diantaranya adalah telah menyelesaikan studi s1, belum bisa membuatnya dengan serta merta bisa lulus dan diterima saat itu. Iapun dengan segala kekuarangannya bersabar untuk menunggu tahun depan untuk berangkat ke tanah suci sebagai petugas haji. Adapun seleksi temus dilaksanan dengan dua tahapan, yaitu pertama dengan ujian tulis dan yang kedua dengan tes wawancara.



Pada tahun ini, musim haji yang dilaksanakan oleh muslim di Indonesia dan seluruh dunia, kembali menjadi tugas Kementrian Agama RI untuk memfasilitasi dan melayani jamaah haji Indonesia. Saat itu juga, Panitian Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2016 yang telah dibentuk oleh Pemerintah Indonesia, kembali memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia yang belajar ditimur tengah termasuk Lebanon, untuk menjadi petugas musiman haji, membantu ppih. Pendaftaran temus haji kembali dibuka di KBRI Beirut untuk tahun 2016.

Rahmat Siregar, yang saat itu sedang melaksanakan studi pasca sarjana di kampus yang telah meyudisiumnya tepat satu tahun yang lalu, mendaftarkan dirnya kembali untuk mengikuti seleksi temus haji. Dan kali ini, ia dinyatakan lulus. “alhamdulillaaah..” gumamnya dalam hati saat melihat pengumuman kelulusan temus 2016.

Iapun beserta 2 mahasiswa lainnya melengkapi segala persyaratan yang diperlukan dari pengurusan visa haji sampai persiapan tiket pesawat keberangkatan Beirut – Jeddah.

Dengan perasaan bahagia dan gembira, ia pun sangat bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikannya kesempatan untuk menjadi pelayan tamu-tamu Allah dan melaksanakan haji pada saat yang sama. Sekaligus berharap dan terus berdoa agar hajinya menjadi mabrur yang diterima oleh Allah swt. Iapun dengan demikian telah melengkapi rukun islam. Alhamdulillah ! (bersambung... )

Bloggers