Rabu, 20 Juli 2016

Aku Melihat Malaikat tak Bersayap di Marelyas Beirut

Sore itu, di perjalanan pulang kerumah dari asrama kampus di Beirut, mata ini tertuju pada orang-orang yang berdiri dipinggir jalan sambil mengulurkan tangan kepada pengendara yang lalu lalang didepannya. Tepatnya di pinggir lampu lalu lintas, di Marelyas Beirut.

Gambaran kehidupan warga-warga pengungsi Suriah di Lebanon akibat konflik di Negara tersebut. Sebenarnya, banyak hikmahnya juga bagi yang melihat pemandangan itu, namun alangkah sedihnya jika diri ini berada diposisi mereka! Meminta-minta kepada semua orang yang lewat dihadapannya, demi mencari makanan dihari itu walaupun hanya sekali. Diantaranya adalah wanita tua, ada juga yang masih menggendong bayi didekapannya. Juga terlihat anak-anak kecil yang ikut mengulurkan tangannya meminta bantuan. Sungguh sangat menyentuh hati kecil ini!...

Diantara hikmah yang dimaksud bahwa alangkah sepaputnya menjadi hamba yang bersyukur sebanyak-banyaknya. Pemandangan ini membuat sadar akan nikmat yang ada, melekat pada pribadi ini, walaupun tidak disadari dan lupa bersyukur. Walhasil, membuat hati ini berteriak untuk senantiasa memandang kebawah dan sedikit melihat keatas, yang diharapkan membuat lebih mensyukuri kehidupan yang prestisius ini.

Aku yang berjalan sendiri itu tanpa sadar, telah meneteskan air mata terharu bercampur sedih. Karena, belum mampu membantu meringankan beban-beban yang mereka tanggung beberapa tahun ini. Mereka telah menyadarkan ku untuk lebih menikmati apa yang saat ini aku miliki, yang cukup untuk mengubah langkah dan masa depan yang lebih maju dan bersinar. Benar! Saat ini aku lebih banyak nikmat dari mereka. Tapi selama ini tidak bisa merasakannya sampai aku melihat kebawah. Lebih tepatnya para pengungsi Suria, saudara-saudara sesama manusia. Harta, dan negara mereka telah diambil dari tangan lemahnya.

Sedih dan merasa bersemangat untuk memperbaiki niat kembali. Bagiku mereka adalah malaikat Sang Motivator  juga bagi yang sulit bersyukur dan, aku mulai merasakan kehadiran dan kasih sayang Allah setiap saat. Terima kasihku bagi kalian wahai, Malaikat Motivator Inspiratif. Semoga Negara kalian segera menjadi aman seperti sedia kala.

Mucharrfie, Beirut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bloggers